KENDANG

 KENDANG




Kendang adalah jenis alat musik membranofon yang terbuat dari kulit. Keberadaannya sendiri dipercaya sudah ada sejak zaman logam prasejarah di Indonesia, alias zaman perunggu. Kendang tertua yang ditemukan diyakini berasal dari masa neolitikum. Bentuknya sangat sederhana: sepotong batang kayu berongga yang ujungnya ditutup kulit ikan atau reptil. Alat tersebut dimainkan dengan ditepuk.
Kendang di Indonesia pada abad pertengahan awalnya baru dikenal di Pulau Jawa tepatnya Jawa Tengah, alat musik ini dikenal masyarakat Jawa Kuno sejak pertengahan abad ke-9 Masehi.[3] dengan berbagai nama, seperti: padahi, pataha (padaha), murawaatau muraba, mrdangga, mrdala, muraja, panawa, kahala, damaru, kendhang. Sumber sastra tertua tentang gendang (padahi dan muraba) ditemukan dalam dua piagam Jawa Kuno masing-masing tahun 821 dan 850 M.[4][5] yang dapat dijumpai pada prasasti Kuburan Candi yang berangka tahun 821 Masehi (Goris, 1930). Seperti yang tertulis pada Kakawin Nagarakretagama gubahan Empu Prapañca tahun 1365 Masehi (Pigeaud, 1960), istilah tersebut terus digunakan sampai dengan zaman Majapahit.

JENIS KENDANG
Kendang yang besar disebut ageng, kendang yg ukurannya menengah disebut ciblon, sedangkan yang kecil disebut ketipung, pasangan ketipung bernama kendang kalih yang dimainkan pada tembang atau gending keling yang berkarakter halus seperti ketawang, gending ketuk kalih dan ladrang irama dadi

PEMBUATAN
Kendang yang baik terbuat dari kayu nangka, kelapa atau cempedak. Kulit kerbau sering digunakan untuk bam (permukaan bagian yang memancarkan ketukan bernada rendah) sedangkan kulit kambing digunakan untuk chang (permukaan luar yang memancarkan ketukan bernada tinggi). Pada tali kulit yang berbentuk "Y" atau tali rotan, yang dapat dikencangkan atau dikendurkan untuk mengubah nada dasar. Semakin kencang tarikan kulitnya, maka semakin tinggi pula suara yang dihasilkannya.

LINK MATERI :

Kendang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

https://youtu.be/_B8SG5Ls4qc?si=V-kZn22SJQAv3X6K



1 komentar: